Selasa, 25 Februari 2014

Belajar Jadi GURU

Menjadi seorang guru, tak ubahnya menjadi murid. Iya, karena untuk menjadi guru sejati, kita harus belajar banyak hal. Belajar dan terus belajar. Betapa ironi, bila seorang guru sering menyarankan, bahkan memaksa anak-anak didiknya untuk rajin belajar, sedang dia sendiri merasa cukup dengan ilmu yang dimiliki.
Keteladanan, satu kata kunci kesuksesan pendidikan. Tanpa keteladanan, apa yang sampaikan guru hanyalah omong kosong, bull shit. Mustahil mengharap anak didik berhenti merokok misalnya, bila gurunya sendiri bal bul bal bulngebul, merokok di setiap saat. Seorang guru yang tak bisa berharap muridnya akan berkata sopan dan satun, bila gurunya justru sering memberi contoh kata-kata kasar atau cabul.
Pun dalam hal belajar. Mengharapkan anak didik menjadi para pembelajar sejati, harus dimulai dari guru-gurunya. Maka, jadilah guru yang inspiring!
Menghadapi satu anak terlalu kreatif; banyak tingkah, banyak minta diperhatikan; corat-coret tembok, pukul-pukul meja, menyembunyikan sepatu temannya, ngamuk, dan seterusnya (orang mungkin akan menyebutnya NAKAL), guru seringkali kewalahan. Apa yang harus dilakukan? Berkali nasihat, berkali teguran, berkali marah, tapi si anak itu tak berhenti bertingkah. Harus bagaimana?
Nah, dalam kondisi seperti itu, mutlak, seorang guru harus belajar. Adalah kewajiban guru mengarahkan kreatifitas anak didiknya yang melenceng. Potensi besar mereka harus diluruskan. Hanya saja itu bukan hal mudah. Perlu banyak belajar; membaca, bereksperimen, berinovasi.
Ini baru mengenai satu kasus. Padahal, banyak sekali permasalahan yang senantiasa kita temui di dunia pendidikan. Maka, sekali lagi, menjadi guru berarti juga harus menjadi murid lagi. Barangkali program wajib belajar sembilan tahun perlu ditambah juga dengan program WAJIB BELAJAR BAGI PARA PENGAJAR.
Buku yang sedang engkau baca ini, mengisahkan tentang bagaimana penulis belajar menjadi guru. Bukan mengikuti kuliah kependidikan, akan tetapi belajar ketika sudah benar-benar bersetatus sebagai guru. Cukup tepat bila dikatakan learning by doing.. Penulis terus belajar untuk menjadi guru sejati. Guru yang menginspirasi peserta didik, juga guru-guru lainnya. Guru yang tak hanya mentransfer pemahaman, tapi juga mendidik dengan sunguh-sungguh. Guru yang berusaha menanamkan akhlakul karimah dan membentuk karakter yang unggul terhadap anak-anak didiknya.
Banyak peristiwa yang penulis alami selama menjalani tugas sebagai guru. Dari situlah kami banyak belajar. Ketika menemui permasalahan, kami berusaha menemukan solusinya. Ketika mendapati kemajuan yang signifikan dari anak didik, kami juga belajar, bagaimana agar kemajuan itu dapat ditingkatkan. Di samping itu, kami terus berusaha berinovasi dan mengasah kreatifitas, sehingga dari hari ke hari dapat terumuskan formula pendidikan yang semakin efektif. 

Nah, proses belajar inilah yang insya Allah akan terus kami sajikan dalam blog ini. Mudah-mudahan saja, pembaca juga dapat belajar dan menuai banyak manfaat dari sini, dan jadilah guru yang menginspirasi.

Artikel terkait

2 komentar :