Minggu, 13 April 2014

Sejuta Manfaat MENULIS (3)

Yang keempat dari sudut pandang kesehatan, healt. Bila tadi kita obrolkan bahwa menulis dapat meningkatkan kesehatan mental-emosional, ternyata tak berujung disitu. Menulis juga dapat menyehatkan fisik. Memang kesehatan fisik dan kesehatan mental sangat berkaitan. Bila secara mental terganggu, fisik seringkali juga bermasalah. Sedang bila secara mental sehat, kesehatan fisik juga lebih terjaga. Sebaliknya, sehat atau tidaknya fisik terkadang juga berakibat pada sehat tidaknya mental.
Masih menurut penelitian Pennebaker dalam laporan penelitiannya yang tertuang dalam jurnal Cosulting and Clinical Psychology, April 1998, kita mendapatkan kesimpulan bahwa menulis dapat menyehatkan fisik. Sel-sel T-Limfosit para mahasiswa yang menuliskan peristiwa-peristiwa yang menekan menjadi meningkat, ini menunjukkan indikasi meningkatnya pula stimulasi sistem kekebalan tubuh mereka. 
Journal lain melaporan bahwa menulis secara ekspresif dapat menurunkan simptom asma dan rheumatoid arthritis. Joshue Smith, Ph.D., asisten profesor psikologi dari North Dakota State University dan koleganya melakukan penelitian dengan meminta sebanyak 70 penderita asma dan rheumatoid arthritis untuk menulis tentang peristiwa paling menekan dalam kehidupannya. Partisipan dari penelitian tersebut dianjurkan untuk menulis tentang luka masa lalunya selama 20 menit dalam tiga hari. Kelompok lain yang terdiri dari 37 pasien diminta untuk menulis tentang rencana mereka pada hari itu. Empat bulan kemudian, 47 persen dari kelompok yang menulis tentang trauma masa lalunya menunjukkan perbaikan signifikan. Mereka rata-rata merasakan berkurangnya rasa sakit berkaitan dengan rheumatoid arthritis yang mereka derita. Kapasitas paru-paru pun dikabarkan meningkat bagi para penderita asma. Sementara itu hanya 24 persen yang menunjukkan kemajuan seperti itu bagi mereka yang hanya menulis kehidupan sehari-harinya. Hasil peneletitian tersebut tertuang dalam Journal of the American Medical Association, edisi 14 April 1999.
Fatima Mernissi, seorang penulis feminis Marokko berpendapat bahwa selain menyehatkan, menulis bahkan membuat awet muda. Dalam bukunya, Women’s Rebellion and Islamic Memory, dia mengungkapkan bahwa menulis lebih baik ketimbang operasi pengencangan kulit wajah atau krim pelembab.
Lebih jauh Fatima Mernissi menulis; “Usahakan menulis setiap hari. Niscaya kulit Anda akan menjadi segar kembali akibat kandungan manfatnya yang luar biasa! Dari saat Anda bangun, menulis meningkatkan aktivitas sel. Dengan coretan pertama di atas kertas kosong, kantung  di bawah mata Anda akan segera lenyap dan kulit Anda akan terasa segar lagi. Menjelang tengah hari, ia  berada  pada  kondisi  prima. Dengan kandungan aktifnya, menulis menguatkan struktur kulit ari  Anda. Pada akhir hari, kerut- kerut Anda sudah memudar dan wajah Anda menjadi lembut kembali.”

Nah, percaya atau tidak, itu terserah engkau. Yang jelas, menulis membuat kita awet muda, itu kesimpulan Fatima Mernissi. Saya sendiri percaya, karena sampai saat ini, setelah berrumah tangga dan beranak dua, istri masih sering bilah bahwa saya masih pantasi pakai baju abu-abu. Seragam SMA maksudnya. Meski saya juga percaya, bahwa menulis tidak serta merta menghilangkan bekas jerawat yang sejak sepuluh tahun lalu menempel di pipi. Ha ha, bercanda.

Engkau juga pengen jadi penulis? Gabung saja dengan KMB (Kursus Menulis Buku)

Artikel terkait

0 komentar :

Posting Komentar